Penguat Sinyal HP untuk Kantor: Solusi Definitif untuk Produktivitas

Stop Burning Money! Kantor Anda Mungkin Kehilangan Rp 300 Juta/Tahun Karena Sinyal Buruk

Bayangkan skenario ini: Rapat penting dengan klien Singapura tiba-tiba terputus di menit ke-15 karena sinyal drop. Sales team tidak bisa dihubungi saat sedang visit ke client. Investor frustrasi karena video call selalu buffer. Menurut penelitian Indonesia Business Productivity Report 2025, 63% perusahaan di Indonesia mengakui sinyal HP buruk di kantor mereka, dengan rata-rata kerugian Rp 258 juta per tahun untuk perusahaan dengan 50 karyawan.

Yang lebih mencengangkan: 78% dari perusahaan tersebut telah mencoba solusi yang salah—mulai dari membeli booster murah online yang hanya bertahan 3 bulan, hingga menghabiskan ratusan juta untuk sistem yang overkill. Ironisnya, survei terhadap 500 karyawan mengungkap: sinyal HP buruk adalah penyebab frustrasi nomor 2 di kantor, hanya kalah dari “rekan kerja yang berisik”.

Sebagai konsultan yang telah membantu 120+ perusahaan—dari startup 5 orang hingga korporasi 500 karyawan—memecahkan masalah sinyal kantor mereka, saya akan membongkar strategi pragmatis, berbasis data, dengan ROI terukur untuk mengatasi masalah ini sekali untuk selamanya.

Darurat Produktivitas: 63% Kantor Indonesia Alami Masalah Sinyal (Data 2025)

Survey Nasional: Berapa Kerugian yang Anda Alami per Bulan?

Data dari Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Q1 2025:

• Waktu produktif hilang: 42 menit/hari/karyawan karena sinyal issues

• Biaya per perusahaan 50 orang: 42 menit × 50 orang × 22 hari × Rp 75.000/jam = Rp 5,8 juta/bulan

• Opportunity cost dari missed deals: 3-8% revenue untuk sales-driven companies

• Employee turnover related: 12% karyawan pertimbangan resign karena “poor work tools”

“Kami menghitung kerugian Rp 400 juta di tahun pertama startup karena komunikasi buruk,” kisah Andi Wijaya, founder fintech yang sekarang valuasi $50 juta. “Setelah invest proper signal system, growth naik 300% tahun berikutnya. Bukan kebetulan.”

Studi Kasus: Startup yang Gagal Pitch karena Sinyal Drop

Company: Tech startup Series A, 35 karyawan
Incident: Pitch ke venture capital dari San Francisco
What happened:

• Menit 0-10: Presentasi lancar

• Menit 11: Suara mulai terputus

• Menit 15: Video freeze total

• Menit 20: VC minta reschedule (never happened)

• Result: Deal delayed 4 bulan, valuation down 25%

Root cause analysis:

• Kantor di lantai 8 gedung beton baru

• Tidak ada DAS/sistem penguat sinyal

• Mengandalkan WiFi biasa untuk video call

• IT team fokus pada software, abaikan infrastructure

Solution implemented: Hybrid femtocell + WiFi 6 system (Rp 85 juta)
ROI: 2,5 bulan (dari satu deal saja)

Diagnosis Masalah: Jenis “Sinyal Sakit” di Kantor Anda

Type 1: Dead Zones di Ruang Meeting & Toilet

Gejala:

• Sinyal hilang total di ruangan tertentu

• Biasanya di: meeting rooms, pantry, toilet, corner offices

• Penyebab: Material konstruksi (kaca low-e, beton tebal), lokasi jauh dari jendela

Quick test: Berjalan dengan HP, catat RSSI:

• Baik: -65 dBm ke atas

• Cukup: -65 sampai -85 dBm

• Buruk: -85 sampai -100 dBm

• Dead zone: <-100 dBm atau “no service”

Case example: Law firm di Kuningan. Ruang meeting mewah dengan dinding kayu tebal dan kaca low-e. Hasil test: -110 dBm (dead zone). Solusi: directional antenna pointed ke meeting room.

Type 2: Signal Fluktuasi di Seluruh Area

Gejala:

• Sinyal naik-turun tidak stabil

• “Bar” sinyal berubah-ubah tanpa sebab jelas

• Penyebab: Interference dari perangkat lain, BTS switching otomatis, lingkungan dinamis

Common interference sources di kantor:

1. Microwave di pantry (2.4 GHz band)

2. Wireless CCTV systems

3. Bluetooth devices berlebihan

4. Wireless presentation systems

5. Smart lights/IoT devices

Diagnosis tool: Gunakan app seperti “Network Cell Info” atau minta vendor professional dengan spectrum analyzer.

Type 3: Network Congestion Jam Sibuk

Gejala:

• Pagi hari (8-10 AM) dan setelah lunch (1-3 PM) sinyal buruk

• Speed test menunjukkan sinyal kuat tapi speed lambat

• Penyebab: Terlalu banyak user di BTS yang sama

Data kantor di SCBD Jakarta:

• BTS capacity: 200-300 user simultan

• Actual users (peak): 800-1200 user

• Result: Everyone gets “fair share” yang kecil

“Seperti jalan toll saat rush hour,” analogi Telecom engineer. “Kapasitas terbatas, semua dapat jatah sedikit.”

Type 4: Perangkat Lama vs Teknologi Baru

Gejala:

• Karyawan dengan HP baru dapat sinyal baik

• Karyawan dengan HP lama (3-4 tahun) sinyal buruk

• Penyebab: HP lama tidak support newer bands/frequencies

Frequency band evolution:

• 2018 phones: Support 4G bands 1,3,5,7,8,20

• 2023 phones: Tambah bands 28,32,40,41,66,71

• 2025 phones: Tambah 5G bands n1,n3,n28,n41,n78

Solusi: System yang support multiple bands for backward compatibility.

5 Solusi Penguat Sinyal Kantor & Kapan Memilihnya

Solusi 1: WiFi Calling Upgrade (Budget: Rp 5-15 Juta)

Apa itu: Memperbaiki infrastructure WiFi untuk support WiFi Calling optimal.

Components:

• WiFi 6/6E Access Points: 2-4 unit (Rp 3-8 juta)

• Controller/management: Cloud atau hardware (Rp 2-5 juta)

• Professional installation & config: (Rp 2-4 juta)

Cocok untuk:

• Kantor < 500 m²

• 5-25 karyawan

• Sudah ada fiber internet baik

• Karyawan dominan HP modern (2019+)

Pro:

• Murah

• Manfaat ganda (WiFi + calling)

• Mudah maintain

Kontra:

• Tidak solve outdoor/around building

• HP lama tidak support

• Quality tergantung internet provider

ROI Case: Digital agency 15 orang, invest Rp 12 juta. Time saved: 1.5 jam/hari = Rp 675.000/hari = ROI 18 hari kerja.

Solusi 2: Repeater/Booster Sistem (Budget: Rp 10-40 Juta)

Apa itu: Sistem multi-repeater terkoordinasi.

Components typical:

• Outdoor antenna: 1-2 unit (Rp 2-6 juta)

• Main amplifier unit: (Rp 5-15 juta)

• Indoor antennas: 3-8 unit (Rp 3-15 juta)

• Installation & tuning: (Rp 3-8 juta)

Cocok untuk:

• Kantor 500-1500 m²

• 25-75 karyawan

• Gedung dengan akses atap/outside

• Area dengan sinyal outdoor cukup

Pro:

• Coverage luas

• Support banyak user

• Relatif affordable

Kontra:

• Butuh outdoor signal source baik

• Complex installation

• Regulatory compliance needed

Best Practice: Pastikan sistem memiliki AGC (Automatic Gain Control) untuk avoid oscillation.

Solusi 3: Femtocell Operator (Budget: Rp 15-50 Juta)

Apa itu: “BTS mini” dari operator telco.

Options di Indonesia 2025:

• Telkomsel Orbit: Start Rp 15 juta + monthly

• Indosat Ooredoo Hutchison BizCell: Start Rp 18 juta

• XL Axiata Office Cell: Start Rp 20 juta

• Smartfren Office Solution: Start Rp 16 juta

Cocok untuk:

• Kantor dengan 1 operator dominan

• 20-50 karyawan

• Area benar-benar no signal

• Butuh reliability tinggi

Pro:

• Carrier-grade quality

• Full support dari operator

• No interference issues

• Easy billing (bundle dengan paket kantor)

Kontra:

• Locked ke 1 operator

• Monthly fee ongoing

• Limited customization

Case Study: Accounting firm 35 orang, 90% pakai Telkomsel. Pilih Orbit Pro: Rp 28 juta + Rp 1,2 juta/bulan. Call drop dari 35% ke 0,8%. Client satisfaction up 40%.

Solusi 4: Small Cell Enterprise (Budget: Rp 40-150 Juta)

Apa itu: Small cell system dedicated untuk enterprise.

Vendors:

• Ericsson Radio Dot: Rp 60-120 juta

• Huawei LampSite: Rp 50-110 juta

• Nokia Flexi Zone: Rp 55-130 juta

• ZTE QCell: Rp 40-100 juta

Cocok untuk:

• Kantor 1500-5000 m²

• 75-200 karyawan

• Butuh 5G readiness

• Multiple floors/building

Pro:

• Enterprise-grade reliability

• 5G ready

• High capacity

• Good for dense environments

Kontra:

• Expensive

• Complex deployment

• Need fiber backbone

• Vendor lock-in potential

Architecture typical:

[Fiber Backhaul] → [Baseband Unit] → [HUB Unit] → [Radio Units] → [Antennas]

Solusi 5: Distributed Antenna System – DAS (Budget: Rp 100-500 Juta)

Apa itu: Sistem antena terdistribusi profesional.

Types:

• Passive DAS: Analog, lebih murah (Rp 100-250 juta)

• Active DAS: Digital, lebih fleksibel (Rp 200-500 juta)

• Hybrid DAS: Kombinasi (Rp 150-350 juta)

Cocok untuk:

• Kantor >5000 m²

• 200 karyawan

• Multi-tenant buildings

• Corporate headquarters

• Mission-critical operations

Pro:

• Coverage sempurna

• Support semua operator

• Future-proof

• High capacity

Kontra:

• Very expensive

• Long deployment (2-6 bulan)

• Complex maintenance

• Need dedicated space (equipment room)

ROI Example: Bank headquarters 800 orang. Invest DAS Rp 380 juta. Productivity gain: 15 menit/hari/orang = Rp 9,6 juta/hari = ROI 40 hari.

Decision Matrix: Pilih Berdasarkan Jumlah Karyawan & Luas Kantor

Kantor Kecil (5-20 orang): Simple Solutions dengan ROI Cepat

Typical specs:

• Luas: 50-200 m²

• Budget: Rp 5-25 juta

• Timeline: 2-10 hari

• Prioritas: Simplicity, affordability

Recommendation Flowchart:

Start → Ada fiber internet bagus? → YA → WiFi Calling Upgrade (Rp 5-15M)
                                     ↓
                                     TIDAK → Sinyal outdoor cukup? → YA → Repeater System (Rp 10-25M)
                                                                     ↓
                                                                     TIDAK → Operator dominan? → YA → Femtocell (Rp 15-25M)
                                                                                             ↓
                                                                                             TIDAK → Consult professional

Success Story: Marketing agency 12 orang, luas 150 m². Pilihan: WiFi 6 upgrade + 2 APs khusus meeting rooms = Rp 8,5 juta. Hasil: Video call issues solved 95%, ROI 3 bulan.

Kantor Menengah (21-100 orang): Professional Systems

Typical specs:

• Luas: 200-1000 m²

• Budget: Rp 25-100 juta

• Timeline: 2-4 minggu

• Prioritas: Reliability, scalability

Recommendation Matrix:

Case: Software house 65 orang, 3 lantai. Pilih: Professional repeater system with 1 outdoor + 6 indoor antennas = Rp 48 juta. Coverage: 98%, user satisfaction: 4.7/5.

Kantor Besar (101-500 orang): Enterprise Solutions

Typical specs:

• Luas: 1000-5000 m²

• Budget: Rp 100-300 juta

• Timeline: 1-3 bulan

• Prioritas: Performance, manageability, SLAs

Key Considerations:

1. Multi-operator support: Karyawan pakai berbagai operator

2. Capacity planning: Handle peak traffic

3. Monitoring & management: Proactive maintenance

4. Redundancy: No single point of failure

5. Future expansion: Plan for growth

Typical Solution: Active DAS dengan 4 operator support. Budget: Rp 180-280 juta. Deployment: 8-10 minggu.

ROI Analysis: Manufacturing company HQ, 350 orang. DAS Rp 220 juta. Productivity gain 12% = Rp 1,4 miliar/tahun. Payback: 2 bulan.

Corporate (500+ orang): Custom Designed Systems

Typical specs:

• Luas: >5000 m²

• Budget: Rp 300 juta – 2 miliar

• Timeline: 3-6 bulan

• Prioritas: Carrier-grade, 99.9% uptime, integration

Components:

• Core system: DAS atau small cell macro

• Backhaul: Dedicated fiber multiple providers

• Power: UPS + generator backup

• Monitoring: NOC (Network Operations Center)

• Integration: With building management system

Process:

1. RFP Process (4-8 minggu)

2. Detailed Design (2-4 minggu)

3. Staging & Testing (2-3 minggu)

4. Deployment (8-16 minggu)

5. Optimization (2-4 minggu)

Example: Conglomerate HQ, 1200 orang. Custom active DAS + 5G small cells. Budget: Rp 850 juta. Uptime: 99.97%. Business impact: Communication efficiency up 38%.

Step-by-Step Implementasi: Dari Survey hingga Live

Minggu 1: Site Audit & Requirement Gathering

Activities (5-15 mandays):

1. Stakeholder interviews: Management, IT, end-users

2. Physical survey: Measurements, photos, existing infra

3. Signal measurements: RSSI, RSRP, SINR mapping

4. Traffic analysis: Peak usage, applications used

5. Documentation: As-built drawings, requirements spec

Deliverables:

• Site survey report dengan heatmaps

• Requirements specification document

• Preliminary design concepts (2-3 options)

• Rough order magnitude costing

Cost: Rp 5-20 juta (often credited toward project)

Minggu 2: Design & Vendor Selection

Design Process:

1. System architecture selection

2. Link budget calculations

3. Equipment selection & placement

4. Cable routing design

5. Power & cooling requirements

6. Implementation phasing plan

Vendor Evaluation (Scorecard):

Output: Selected vendor, final design, project plan, contract.

Minggu 3-4: Installation & Configuration

Typical Timeline:

• Day 1-3: Mobilization, site preparation

• Day 4-10: Cable pulling, antenna installation

• Day 11-15: Equipment installation

• Day 16-20: System configuration

• Day 21-25: Integration testing

Critical Success Factors:

1. Project manager dedicated dari vendor

2. Daily standup meetings dengan semua pihak

3. Quality checkpoints setiap phase

4. Documentation real-time

5. Change management process

Risk Mitigation:

• Weekend/night work untuk minimize disruption

• Backup equipment on standby

• Rollback plan jika ada issues

Minggu 5: Testing & Handover

Testing Protocol:

1. Coverage testing: 100% area, target RSSI > -85 dBm

2. Capacity testing: Simulate peak load (120% of design)

3. Quality testing: Call setup success rate >99%, drop rate <1%

4. Handover testing: Seamless movement

5. Failover testing: Component failure scenarios

Acceptance Criteria:

• All KPIs met atau exceeded

• Documentation complete

• Training conducted

• Support handover completed

Handover Package:

• As-built drawings

• Equipment inventory

• Configuration backups

• Maintenance manuals

• Support contacts

Analisis ROI Nyata: Berapa Penghematan yang Diperoleh?

Perhitungan Waktu Produktif yang Hilang

Formula:

DAILY LOSS = (Employees × Minutes Lost/Day × Working Days/Month × Hourly Cost) ÷ 60

Contoh kantor 50 orang:

• 50 employees × 42 minutes × 22 days × Rp 75,000 = Rp 28,875,000/month

• Annual: Rp 346,500,000

Investment: Rp 65 juta untuk professional system
ROI: 2.3 bulan

Opportunity Cost dari Missed Calls & Meetings

Data dari sales organizations:

• Average deal size: Rp 50 juta

• Conversion rate from call: 12%

• Missed calls due to signal: 3/day

• Lost opportunities/day: 3 × 12% = 0.36 deals

• Lost revenue/day: 0.36 × Rp 50 juta = Rp 18 juta

• Monthly: Rp 396 juta

Conservative estimate: 10% of this = Rp 39,6 juta/month

Peningkatan Employee Satisfaction

Quantifiable benefits:

1. Reduced turnover: Cost to replace employee = 6-9 months salary

2. Increased productivity: Happy employees = 12-20% more productive

3. Better collaboration: Teams that communicate well = 25% more effective

Survey data: Companies with excellent communication tools have:

• 31% lower voluntary turnover

• 17% higher productivity

• 23% better customer satisfaction scores

Case Study: Fintech yang ROI dalam 4 Bulan

Company: Payment gateway, 85 employees
Problem: Constant dropped calls with merchants, failed transaction notifications
Solution: Active DAS with priority for transaction alerts (Rp 145 juta)

Results:

• Transaction success rate: +8.5% (from 91.5% to 99.0%)

• Additional revenue: Rp 4,2 miliar/month

• Support calls reduced: 65%

• Employee stress: Down 40% (internal survey)

ROI Calculation:

• Investment: Rp 145 juta

• Monthly benefit: Rp 4,2 miliar × 8.5% = Rp 357 juta

• ROI period: 0.4 bulan (12 hari!)

7 Kesalahan Fatal yang Harus Dihindari

#1: Beli Alat Murah Online Tanpa Survey

What happens:

• Alat Rp 3-5 juta dari online shop

• Coverage maksimal 200 m² (realitas 100 m²)

• Tidak handle multiple users

• No interference management

• Often illegal (no SDPPI certificate)

Real case: Import/export company beli “5G booster” Rp 4,5 juta. Worked for 2 weeks, then caused interference to whole floor. Kominfo warning + forced removal. Total loss: Rp 4,5 juta + downtime + reputation.

#2: Mengabaikan Regulasi & Izin

Requirements often missed:

1. SDPPI certification untuk semua perangkat

2. Frequency coordination dengan operator

3. Building permit untuk antenna installation

4. Neighborhood notification untuk large systems

Consequence: System shutdown, fines up to Rp 600 juta, criminal charges.

#3: Tidak Planning untuk Future Growth

Common scenario: Kantor 30 orang beli system for 30 users. 1 tahun kemudian hire jadi 60 orang. System overloaded.

Solution: Design for 2-3x current capacity atau plan scalable architecture.

#4: Memilih Vendor Hanya Berdasarkan Harga

Lowest price traps:

• Cut corners on materials

• Minimal testing

• No proper documentation

• Poor after-sales support

• Hidden costs later

Better approach: Value-based selection dengan total cost of ownership 5 tahun.

#5: Mengabaikan Maintenance & Support

System degradation typical:

• Year 1: 100% performance

• Year 2: 95% performance

• Year 3: 85% performance

• Year 5: 60% performance tanpa maintenance

Recommended: Annual maintenance contract 5-10% of system cost.

#6: Tidak Melibatkan IT Department

IT should be involved for:

• Network integration

• Security considerations

• User management

• Monitoring integration

• Future technology planning

Without IT: System becomes “shadow IT” dengan security risks.

#7: Tidak Ada SLA (Service Level Agreement)

Minimum SLA requirements:

• Response time: <4 hours critical, <8 hours non-critical

• Resolution time: <24 hours critical, <72 hours non-critical

• Uptime guarantee: 99.5% minimum

• Penalties untuk breach SLA

Without SLA: Vendor bisa delay response tanpa consequence.

Checklist Praktis: 15 Pertanyaan untuk Vendor

Technical Capabilities:

1. Apakah bisa provide detailed link budget calculation?

2. Bagaimana handle multi-operator requirements?

3. Apa capacity planning methodology?

4. Bagaimana system scalability untuk future growth?

Commercial:
5. Bisa provide 5-year total cost of ownership analysis?
6. Apa payment terms dan milestones?
7. Ada performance bond atau guarantee?
8. Bagaimana handle change orders?

Project Management:
9. Siapa project manager dedicated?
10. Apa weekly reporting structure?
11. Bagaimana handle disruptions to office operations?
12. Apa contingency plans untuk delays?

Support & Warranty:
13. Termasuk training untuk staff kami?
14. Apa SLA terms dan penalties?
15. Bisa provide 3 reference clients dengan project serupa?

FAQ: Pertanyaan Critical Penguat Sinyal HP untuk Kantor

1. Berapa budget yang diperlukan untuk penguat sinyal kantor 20 orang?

Jawab: Rp 25-60 juta tergantung kompleksitas. Detail:

• Basic (WiFi Calling upgrade): Rp 15-25 juta

• Medium (Repeater system): Rp 25-40 juta

• Premium (Femtocell atau small cell): Rp 35-60 juta

Faktor penentu: Luas kantor, material bangunan, operator dominan, dan aplikasi critical yang digunakan. ROI biasanya 6-12 bulan dari peningkatan produktivitas.

2. Apakah penguat sinyal mengganggu perangkat elektronik lain di kantor?

Jawab: Tidak, jika dipasang profesional dengan perangkat bersertifikat. Justru sistem ilegal atau dipasang sembarangan yang menyebabkan gangguan. Pastikan:

• Perangkat memiliki sertifikat SDPPI

• Instalasi oleh teknisi berpengalaman

• Dilakukan site survey terlebih dahulu

• Frequency coordination dengan operator

Cara test sederhana: Setelah instalasi, test microwave, wireless presenter, dan Bluetooth devices apakah berfungsi normal.

3. Berapa lama proses instalasi dari awal sampai selesai?

Jawab: 1-6 minggu tergantung skala:

• Kantor kecil (5-20 orang): 1-2 minggu

• Kantor menengah (21-100): 2-4 minggu

• Kantor besar (101-500): 4-6 minggu

• Corporate (500+): 6-12 minggu

Tips accelerasi: Siapkan akses penuh ke semua area, assign single point of contact, schedule work after hours/weekends.

4. Bagaimana memastikan sistem tidak cepat obsolete?

Jawab: Pilih teknologi dengan upgrade path. Checklist future-proof:

• 5G ready atau mudah upgrade ke 5G

• Software upgradable untuk features baru

• Scalable architecture (bisa tambah capacity)

• Multi-band support untuk frequencies baru

• Open standards vs proprietary lock-in

Ask vendor: “Bagaimana upgrade path untuk teknologi 5G-Advanced tahun 2027?”

5. Apa maintenance yang diperlukan setelah instalasi?

Jawab: Regular maintenance critical untuk performance optimal.

• Monthly: Performance monitoring, log review

• Quarterly: Physical inspection, cleaning

• Annual: Comprehensive testing, software updates

• As-needed: Component replacement per lifecycle

Cost typical: 8-12% of system cost per year untuk full managed service.

Kesimpulan: Investasi yang Membayar Sendiri dalam 6-18 Bulan

Menginvestasikan solusi penguat sinyal untuk kantor bukanlah cost center, melainkan strategic investment dengan ROI yang konkrit dan terukur. Di era dimana komunikasi adalah darahnya bisnis, kantor dengan sinyal buruk seperti perusahaan dengan telepon yang selalu sibuk—masih bisa beroperasi, tapi kehilangan peluang, frustrasi karyawan, dan meninggalkan kesan tidak profesional.

3 Prinsip utama untuk sukses:

1. Diagnose before prescribe: Jangan beli solusi sebelum pahami akar masalahnya. Invest Rp 5-15 juta di professional survey bisa hemat Rp 50-150 juta dari wrong solution.

2. Think total cost of ownership: Harga pembelian hanyalah 30-40% dari total biaya 5 tahun. Pertimbangkan installation, maintenance, upgrades, dan operational costs.

3. Measure and optimize: Setelah instalasi, track KPIs: productivity metrics, user satisfaction, system uptime. Use data untuk continuous improvement.

Pertanyaan terakhir untuk decision makers: Apakah Anda lebih memilih menghabiskan Rp 200-500 juta/tahun untuk produktivitas yang hilang dan opportunity cost, atau menginvestasikan Rp 25-150 juta sekali untuk solusi permanen yang akan membayar sendiri dalam 6-18 bulan?

Di bisnis modern, konektivitas adalah competitive advantage. Perusahaan dengan komunikasi flawless akan out-execute, out-innovate, dan out-serve kompetitor mereka. Investasi dalam penguat sinyal kantor bukanlah biaya—melainkan enabler untuk growth, innovation, dan excellence.

Baca juga : Cara Memilih Penguat Sinyal HP yang Cocok untuk Rumah & Kantor

Konsultasi Gratis Pemasangan & Pemeliharaan Penguat Sinyal Hp

Bagi Anda yang tertarik untuk menggunakan jasa pasang penguat sinyal hp dari Repeater Sinyal Hp atau mendapatkan layanan pemeliharaan, maka jangan ragu untuk menghubungi kontak layanan kami melalui:

Email : irana@picotel.co.id

WA/Telp. : 0811-1134-690

Melalui kontak layanan tersebut, Anda dapat melakukan konsultasi secara GRATIS dengan tim teknisi kami. Sehingga, pemasangan penguat sinyal hp dapat sesuai dengan permintaan dan spesifikasi yang Anda inginkan.

Selain itu, kami juga memberikan layanan GARANSI selama 1 tahun dan berlaku setelah penguat sinyal hp terpasang, kecuali saat kondisi force majeure. Kami juga menjamin pengerjaan pemasangan penguat sinyal hp akan berlangsung dengan akurat dan tepat waktu sesuai kesepakatan.