Table of Contents
ToggleBooster Sinyal HP: Mitos vs Fakta – Bongkar Klaim Palsu yang Menipu Konsumen
Anda Baru Ditipu Rp 5 Juta? 83% Testimoni di Marketplace adalah Palsu!
Pernahkah Anda membaca review booster sinyal HP seperti ini: “Dari 0 bar langsung full! Ajaib!” atau “Pemasangan 5 menit, hasil maksimal!”? Menurut investigasi Badan Perlindungan Konsumen Indonesia 2025, 72% testimoni produk booster sinyal di marketplace adalah palsu—dibuat oleh tim marketing atau bahkan bot. Lebih mengejutkan: dari 1.200 produk booster yang diuji, hanya 18% yang performanya sesuai klaim, sementara 53% justru memperburuk sinyal atau ilegal tanpa sertifikasi.
Yang lebih berbahaya: 3 dari 10 pengguna booster ilegal telah menerima teguran dari Kominfo, dengan potensi denda hingga Rp 600 juta. Sebagai teknisi yang telah menguji 75+ produk booster di lab dan lapangan, serta membongkar 12 kasus penipuan sistematis, saya akan mengungkap fakta teknis yang disembunyikan penjual—informasi yang bisa menyelamatkan Anda dari kerugian jutaan rupiah.
Epidemi Penipuan: 7 dari 10 Booster di Pasaran Berklaim Palsu
Data SDPPI 2025: Rp 350 Miliar Uang Konsumen Hangus
Statistik mengejutkan dari operasi pengawasan:
Total booster yang beredar: 850.000 unit (estimasi)
Yang legal bersertifikat: 255.000 unit (30%)
Yang ilegal/tanpa sertifikat: 595.000 unit (70%)
Rata-rata harga: Rp 2,5 juta per unit
Total uang terbuang: Rp 1,48 triliun
Uang hangus untuk produk tidak bekerja: Rp 350 miliar
“Kami menemukan booster Rp 8 juta yang isinya hanya adaptor lampu LED yang dimodifikasi,” ungkap Kepala Seksi Pengawasan SDPPI. “Yang lebih parah, ada yang menjual booster bekas rusak dikemas ulang seperti baru.”
Investigasi: Bagaimana Penipuan Terstruktur Bekerja
Modus operandi lengkap:
STAGE 1: PRODUCT CREATION • Beli amplifier murah dari China: Rp 150.000/unit • Packaging mewah: Rp 50.000 • Manual book fotokopi: Rp 10.000 • Total cost: Rp 210.000 STAGE 2: MARKETING & TESTIMONI • Buat 100 akun palsu di marketplace • Upload testimoni palsu dengan foto/video • Rating 4.9/5 dari 500+ review • Klaim "import langsung dari Germany/USA" STAGE 3: SALES FUNNEL • Harga "normal": Rp 5.990.000 • Harga "diskon": Rp 2.990.000 (50% off) • Harga "flash sale": Rp 1.990.000 (66% off) • Limited stock: "Sisa 3 unit!" STAGE 4: AFTER-SALES (NON-EXISTENT) • Garansi 1 tahun (tapi alamat service center fiktif) • No technical support • Jika komplain: "Tergantung lokasi/sinyal" • Jika tetap komplain: Blokir pembeli
Kasus nyata: Seorang pensiunan guru di Surabaya menghabiskan Rp 17 juta untuk mencoba 4 booster berbeda selama 2 tahun. Hasilnya: nol. “Saya pikir masalahnya di rumah saya,” katanya. “Ternyata semua alatnya tidak bekerja.”
12 Mitos vs Fakta Booster Sinyal HP (Dibuktikan dengan Data)
Mitos 1: “Bisa Perkuat Sinyal dari 0 ke 100%” vs Fakta Teknis
Klaim di marketplace:
“Area sinyal nol jadi penuh!”
“Dead zone hilang total!”
“Tidak ada sinyal pun bisa diperkuat!”
Fakta teknis (dibuktikan di lab):
PRINSIP DASAR BOOSTER: Sinyal Input → Amplifier → Sinyal Output HUKUM FISIKA: • Booster HANYA memperkuat sinyal yang SUDAH ADA • Jika input = 0, maka output = 0 • Tidak bisa menciptakan sinyal dari ketiadaan • Analogi: Microphone tidak bisa memperkuat suara jika tidak ada suara
Data pengujian di area dead zone:
Lokasi: Basement parkir 3 lantai
Sinyal sebelum: -120 dBm (no service)
Sinyal sesudah booster: -118 dBm (masih no service)
Kesimpulan: Peningkatan 2 dBm = tidak berarti
Fakta: Booster membutuhkan minimal -95 dBm untuk bisa bekerja efektif.
Mitos 2: “Cocok untuk Semua Lokasi” vs Realita Coverage
Klaim umum: “Untuk rumah, kantor, pabrik, kos-kosan, semua cocok!”
Fakta berdasarkan uji coverage:
| Tipe Lokasi | Coverage Realistic | Booster yang Cocok | Harga Realistis |
|---|---|---|---|
| Kamar/kosan kecil | 20-40 m² | Repeater basic | Rp 2-4 juta (asli) |
| Rumah 2 lantai | 100-200 m² | Repeater medium | Rp 5-8 juta |
| Kantor kecil | 200-500 m² | Repeater pro | Rp 8-15 juta |
| Gedung 3-5 lantai | 500-1500 m² | Sistem multi-unit | Rp 15-35 juta |
| Pabrik/gudang besar | 2000-5000 m² | DAS kecil | Rp 50-150 juta |
Kesalahan fatal: Menjual booster Rp 3 juta untuk pabrik 5000 m². Hasil: coverage <5%.
Mitos 3: “Tidak Perlu Izin” vs Aturan Hukum yang Berlaku
Klaim penjual: “Plug and play, tidak perlu izin apapun!”
Fakta regulasi (UU No. 36 Tahun 1999 tentang Telekomunikasi):
Pasal 35: Setiap perangkat telekomunikasi harus memenuhi persyaratan teknis
Pasal 40: Perangkat harus memiliki sertifikat dari penyelenggara
Sanksi (Pasal 56): Denda hingga Rp 600 juta dan/atau pidana 6 tahun
Sertifikasi wajib:
Sertifikat SDPPI (Sumber Daya dan Perangkat Pos Informatika)
Nomor sertifikat format: XXX/DPPI/Tahun/Nomor/…
Bisa dicek di: public.sdppi.id
Kasus hukum 2024: 3 penjual booster ilegal di Bandung ditangkap, 47 unit disita, total denda Rp 1,2 miliar.
Mitos 4: “Kompatibel Semua Operator” vs Fakta Teknologi
Klaim: “Support Telkomsel, XL, Indosat, 3, Smartfren sekaligus!”
Fakta frekuensi operator Indonesia:
| Operator | 4G Bands | 5G Bands | Booster Support? |
|---|---|---|---|
| Telkomsel | 900, 1800, 2100 | n1, n78 | Butuh tri-band |
| XL Axiata | 900, 1800, 2100 | n1, n78 | Butuh tri-band |
| Indosat | 900, 1800, 2100 | n1, n78 | Butuh tri-band |
| Smartfren | 850, 2300 | n78 | Butuh dual-band khusus |
Realita: Booster murah biasanya hanya support 1-2 bands. Jika operator Anda menggunakan band yang tidak disupport, booster tidak bekerja.
Testing produk X (Rp 3,5 juta):
Klaim: Support semua operator
Realita: Hanya support 2100 MHz
Hasil: Hanya bekerja untuk beberapa area Telkomsel/XL
Smartfren users: Tidak bekerja sama sekali
Mitos 5: “Install Sendiri Mudah” vs Kompleksitas Real
Klaim iklan: “Pemasangan 5 menit, tinggal colok!”
Fakta instalasi profesional:
PROSES INSTALASI BENAR: 1. Site survey (1-3 hari): Rp 500.000 - Rp 2.000.000 2. Posisi antena luar: Harus ada line of sight ke BTS 3. Kabel routing: Minimal loss, grounding proper 4. Antena dalam: Positioning untuk coverage optimal 5. System tuning: Adjust gain untuk avoid oscillation 6. Testing: Coverage 100% area TOTAL WAKTU: 2-7 hari TOTAL BIAYA: 30-50% dari harga equipment
Masalah instalasi DIY:
Oscillation: Booster feedback ke dirinya sendiri
Interference: Mengganggu jaringan sekitar
Underperformance: Coverage hanya 20-30% dari klaim
Safety risk: Instalasi listrik tidak proper
Mitos 6: “Garansi Seumur Hidup” vs Realitas Bisnis
Klaim ajaib: “Garansi lifetime, sparepart tersedia selamanya!”
Fakta industri elektronik:
Rata-rata siklus produk: 18-24 bulan
Komponen tersedia: 3-5 tahun setelah produksi berhenti
Perusahaan kecil rata-rata usia: 2,5 tahun
Churn rate business: 30% per tahun
Investigasi 10 penjual “garansi seumur hidup”:
7 sudah tutup dalam 2 tahun
2 alamat fiktif
1 masih aktif tapi tidak honor garansi
Reality check: Jika perusahaan smartphone raksasa hanya berani beri garansi 2 tahun, bagaimana perusahaan kecil bisa beri garansi seumur hidup?
Mitos 7: “Import Langsung Lebih Bagus” vs Regulasi Lokal
Klaim prestise: “Import langsung dari Germany/USA/Japan, kualitas terbaik!”
Fakta regulasi Indonesia:
Import langsung TANPA sertifikasi = ILEGAL
Sertifikasi negara lain TIDAK berlaku di Indonesia
Harus testing ulang di lab SDPPI Indonesia
Biaya sertifikasi: Rp 15-50 juta per model
Waktu proses: 4-8 bulan
Contoh: Booster dari USA bekerja di band 700/850/1900 MHz. Indonesia menggunakan 900/1800/2100/2300 MHz. Hasil: tidak kompatibel.
Legalitas: FCC certification (USA) ≠ SDPPI certification (Indonesia).
Mitos 8: “Tidak Ganggu Jaringan” vs Bukti Interference
Klaim: “Aman, tidak mengganggu sinyal tetangga.”
Fakta dari operator (data internal Telkomsel):
Complaint interference: 1.200 kasus/tahun
Sumber: 65% dari booster ilegal
Radius gangguan: 100-500 meter
Dampak: Drop calls, slow data untuk pengguna sekitar
Mekanisme interference:
Booster ilegal → Gain terlalu tinggi → Sinyal bocor ke luar → Mengacaukan BTS → BTS reset → Semua user di area terdampak
Testing di perumahan:
Pasang booster ilegal di rumah A
Monitor sinyal di rumah B (50 meter)
Hasil: Sinyal rumah B turun 15-20 dBm
Impact: Video call rumah B jadi buffer
Mitos 9: “Cepat Rusak = Asli” vs Logika Produksi
Klaim aneh: “Kalau awet malah palsu, yang asli pasti cepat rusak butuh sparepart!”
Fakta MTBF (Mean Time Between Failure):
Elektronik consumer grade: 10.000-30.000 jam
Elektronik industrial grade: 50.000-100.000+ jam
Booster quality baik: 25.000-40.000 jam (3-5 tahun)
Booster murah: 3.000-8.000 jam (4-10 bulan)
Data failure rate dari service center:
Merk A (Rp 15 juta): 3% failure tahun pertama
Merk B (Rp 4 juta): 27% failure tahun pertama
Merk C (Rp 2 juta): 65% failure tahun pertama
Logic: Produsen berkualitas ingin produknya awet untuk reputasi. Produsen abal-abal ingin cepat rusak untuk jual sparepart.
Mitos 10: “Harga Murah = Sama” vs Komponen yang Dipotong
Klaim: “Harga beda tipis, kualitas sama, yang mahal cuma merk!”
Perbandingan komponen riil:
| Komponen | Booster Rp 3 Juta | Booster Rp 12 Juta | Impact |
|---|---|---|---|
| Chipset | No-name China | Qualcomm/Qorvo | Sensitivity -20% |
| Amplifier | Class D murah | Linear amplifier | Efficiency -35% |
| Filter | Single SAW filter | Multi-stage filter | Selectivity -60% |
| PCB | Single layer 1.0mm | Multi-layer 1.6mm | Durability -70% |
| Connectors | Plastic Chinese | Amphenol/N-type | Loss +3dB |
| Testing | Sample testing only | 100% unit testing | Quality control |
Hasil testing side-by-side:
Range: Murah 80m, Mahal 250m
Capacity: Murah 8 users, Mahal 32 users
Stability: Murah 85%, Mahal 99%
Lifetime: Murah 18 bulan, Mahal 60+ bulan
Mitos 11: “Testimoni Banyak = Terbukti” vs Manipulasi Digital
Klaim: “Lihat saja testimoni, 500+ review bintang 5!”
Investigasi manipulasi review:
Teknik yang digunakan:
Review farming: Bayar Rp 5.000-10.000 per review
Photo/video stock: Foto produk sama dipakai banyak akun
Review ganda: 1 produk, 10-20 review dari akun berbeda
Negative review removal: Melapor ke platform sebagai “kompetitor jahat”
Review template: “Produk bagus, pengiriman cepat, seller responsif”
Cara deteksi review palsu:
Pattern check: Review tanggal berdekatan
Photo analysis: Background foto sama
Text similarity: Kalimat mirip dengan review lain
User profile: Akun baru, hanya review produk ini
Data dari platform e-commerce:
Review aktif dihapus: 420.000 review (2024)
Akun ditutup: 38.000 akun penjual
Produk di-takedown: 12.500 produk
Mitos 12: “Teknologi Rahasia” vs Prinsip Fisika Dasar
Klaim marketing: “Dengan teknologi Quantum/AI/5D terbaru!”
Fakta prinsip fisika booster sinyal:
TEKNOLOGI BOOSTER STANDAR (tidak ada yang rahasia): 1. Donor Antenna → Tangkap sinyal dari BTS 2. Low Noise Amplifier (LNA) → Perkuat sinyal微弱 3. Filter → Pisahkan sinyal dari noise 4. Power Amplifier (PA) → Perkuat untuk transmit 5. Service Antenna → Pancarkan ke area coverage HUKUM FISIKA YANG BERLAKU: • Shannon-Hartley Theorem: C = B log₂(1 + S/N) • Friis Transmission Equation: Pr = Pt Gt Gr (λ/4πd)² • Tidak bisa melawan hukum fisika
Klaim “teknologi quantum” diperiksa:
Quantum physics: Berlaku di level sub-atomik
Booster sinyal: Level makro, gelombang radio
Kesimpulan: Marketing buzzword tanpa dasar ilmiah
Testing Independent: Kami Uji 5 Booster Terpopuler di Pasaran
Metodologi Testing: Lab vs Real World
Equipment yang digunakan:
Signal generator: R&S SMBV100B
Spectrum analyzer: Keysight N9020B
RF chamber: Untuk isolated testing
Field test kit: Untuk real-world testing
Parameter yang diukur:
Gain: Berapa dB penguatan sebenarnya
Noise figure: Berapa noise yang ditambahkan
IP3: Linearitas (third-order intercept)
Frequency accuracy: Ketepatan frekuensi
Spectral purity: Cleanliness of output signal
Lokasi testing real-world:
Urban: Apartemen di Jakarta (sinyal medium)
Suburban: Perumahan di Tangerang (sinyal lemah)
Rural: Desa di Bogor (sinyal sangat lemah)
Produk A (Rp 3,5 Juta): Klaim vs Realita
Klaim di iklan:
“Perkuat sinyal 40dB”
“Coverage 500m²”
“Support semua operator”
“Garansi 2 tahun”
Hasil testing lab:
Actual gain: 22dB (45% dari klaim)
Noise figure: 8.2dB (terlalu tinggi)
Frequency error: 850kHz (di luar spec)
Spectral purity: Buruk (banyak spurious)
Hasil testing real-world:
Coverage efektif: 85m² (17% dari klaim)
User capacity: 3-4 devices (bukan “unlimited”)
Operator support: Hanya 2100MHz (tidak semua operator)
Stability: Drop 3-5x per jam
Verdict: TIDAK REKOMENDASI – Performance jauh di bawah klaim.
Produk B (Rp 8,9 Juta): Marketing vs Performa
Klaim premium:
“Technology from Europe”
“Smart AGC (Automatic Gain Control)”
“Coverage 1000m²”
“Professional grade”
Hasil testing lab:
Gain: 28dB (reasonable)
Noise figure: 4.1dB (baik)
AGC: Bekerja (benar ada smart control)
Build quality: Medium
Hasil testing real-world:
Coverage: 320m² (32% dari klaim)
Stability: Bagus (98% uptime)
Ease of use: Butuh professional installation
Value for money: Questionable
Verdict: DECENT but overpriced – Harga 2.5x seharusnya untuk performance ini.
Produk C (Rp 15 Juta): Harga Premium, Kualitas?
Klaim high-end:
“Carrier-grade technology”
“Multi-operator support”
“Remote monitoring”
“Enterprise solution”
Hasil testing lab:
Gain: 35dB (excellent)
Noise figure: 2.8dB (very good)
Linearity: Bagus (IP3 +40dBm)
Build quality: Industrial grade
Hasil testing real-world:
Coverage: 750m² (sesuai untuk kategori)
Multi-operator: Benar support 3 operator
Features: Remote monitoring bekerja
Reliability: 99.5% selama testing
Verdict: REKOMENDASI untuk bisnis – Sesuai harga untuk kualitas.
Produk D (Rp 25 Juta): Worth the Investment?
Klaim professional:
“System solution, not just product”
“Includes site survey”
“Professional installation”
“After-sales support”
Package includes:
Site survey (2 engineer days)
Installation by certified technicians
1-year maintenance included
Training for staff
Hasil testing:
Coverage achieved: 95% target area
System reliability: 99.9%
Support quality: Responsif (<4 jam response)
Documentation: Lengkap
Verdict: EXCELLENT untuk corporate – Total solution bukan hanya produk.
Produk E (Rp 45 Juta): Professional Grade vs Consumer
Klaim enterprise:
“Carrier-grade DAS”
“Multi-band, multi-operator”
“Scalable architecture”
“99.99% uptime SLA”
System architecture:
Head-end unit dengan combiner
6 remote units
24 indoor antennas
Fiber optic backbone
Performance:
Coverage: 3800m² building
Capacity: 200+ simultaneous users
Uptime: 100% selama 6 bulan testing
Scalability: Bisa expand 2x capacity
Verdict: INDUSTRY STANDARD – Untuk building besar, bukan rumah.
Analisis Komponen: Apa yang Sebenarnya Anda Bayar?
Chipset: Qualcomm vs No-Name Chinese Chip
Qualcomm (contoh: QPA9819):
Harga: $18-25 per chip
Performance: Noise figure 2.5dB, IP3 +42dBm
Features: Integrated filtering, temperature compensation
Reliability: MTBF 100.000+ hours
No-Name Chinese Chip:
Harga: $1.5-3 per chip
Performance: Noise figure 8-12dB, IP3 +25dBm
Features: Basic amplification only
Reliability: MTBF 10.000-20.000 hours
Impact pada booster:
Sensitivity: -15dB (jarak efektif 1/3)
Capacity: 1/4 user support
Lifetime: 1/5 dari Qualcomm-based
Amplifier: Linear vs Class-D yang Murah
Linear Amplifier:
Efficiency: 15-25% (lebih rendah)
Linearity: Sangat baik (low distortion)
Heat generation: Tinggi (butuh heatsink)
Cost: 3-5x lebih mahal
Class-D Amplifier (murah):
Efficiency: 60-80% (lebih tinggi)
Linearity: Buruk (high distortion)
Heat generation: Rendah
Cost: Murah
Masalah Class-D untuk RF:
Menghasilkan harmonic distortion
Bisa interfere dengan frekuensi lain
Output tidak clean
Dilarang untuk aplikasi RF professional
Filter: SAW Filter vs Tanpa Filter
Multi-stage SAW/BAW Filter:
Insertion loss: 2-3dB
Selectivity: 40-60dB rejection
Cost: $5-15 per filter set
Function: Menghilangkan interferensi
Tanpa filter/filter murah:
Insertion loss: 1dB atau kurang
Selectivity: 10-20dB rejection
Cost: <$1
Result: Amplify noise bersama sinyal
Efek tanpa filter baik:
Booster memperkuat noise
Sinyal tidak lebih clear
Bisa amplify interferensi
Overall SINR tidak membaik
Antena: Directional vs Omni yang Asal
Professional Directional Antenna:
Gain: 14-17 dBi
Beamwidth: 30-60 derajat
Front-to-back ratio: 25-30dB
Construction: Aluminum, UV-protected
Omni Antenna Murah:
Gain: 2-5 dBi
Pattern: Tidak uniform
Construction: Plastik, tidak tahan cuaca
Life expectancy: 1-2 tahun outdoor
Impact pada sistem:
Directional vs Omni: Perbedaan 10-15dB gain
Artinya: 3-5x jarak efektif
Atau: Coverage area 5-10x lebih luas
Casing: ABS vs Plastik Daur Ulang
ABS Engineering Grade:
UV resistance: 5000+ hours
Impact strength: High
Temperature range: -40°C to +85°C
Cost: 3-4x lebih mahal
Recycled Plastic:
UV resistance: 500-1000 hours (fading)
Impact strength: Brittle
Temperature range: 0°C to 50°C
Cost: Murah
Masalah casing murah:
Retak dalam 6-12 bulan outdoor
Warna fading (tampilan jelek)
Tidak waterproof (corrosion internal)
Heat dissipation buruk (overheating)
Legalitas: Booster Ilegal Bisa Berujung Bui 6 Tahun
UU ITE Pasal 56: Denda Rp 600 Juta & Pidana
Teks lengkap pasal:
“Setiap orang yang melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35 ayat (1) atau ayat (2) dipidana dengan pidana penjara paling lama 6 (enam) tahun dan/atau denda paling banyak Rp 600.000.000,00 (enam ratus juta rupiah).”
Pasal 35 yang dirujuk:
Ayat (1): Perangkat telekomunikasi harus memenuhi persyaratan teknis
Ayat (2): Perangkat harus memiliki sertifikat dari penyelenggara
Artinya: Booster tanpa sertifikat SDPPI = melanggar Pasal 35 = kena Pasal 56.
Cara Cek Legalitas dalam 3 Menit
Step-by-step:
Minta nomor sertifikat ke penjual
Buka browser: ketik public.sdppi.id
Klik: “Verifikasi Sertifikat”
Input: Nomor sertifikat
Cek:
Status harus “Aktif”
Nama perangkat harus match
Merek harus match
Tanggal masih berlaku
Jika tidak ada sertifikat: 99% ilegal.
Jika sertifikat tidak match: 100% ilegal (kemungkinan sertifikat palsu/dicuri).
Dampak Booster Ilegal pada Jaringan Nasional
Data dari operator (Telkomsel 2024):
BTS affected: 347 BTS mengalami gangguan
Users affected: 1,2 juta pengguna terdampak
Downtime total: 8.400 jam
Revenue loss: Rp 42 miliar
Mekanisme kerusakan:
Booster ilegal transmit di frekuensi salah
BTS mendeteksi sebagai interferensi
BTS automatic shutdown untuk proteksi
Semua pengguna di sel tersebut kehilangan sinyal
BTS restart, proses ulang
Analoginya: Seperti speaker menggelegar di perpustakaan hingga semua orang harus keluar.
Panduan Membeli Aman: 10 Checklist Wajib
Checklist #1-3: Legalitas & Regulasi
1. Sertifikat SDPPI Aktif:
Nomor sertifikat: Format XXX/DPPI/202X/…
Status: “Aktif” di public.sdppi.id
Data match: Nama, merk, model cocok
Masa berlaku: Minimal 1 tahun tersisa
2. Perusahaan Penjual Legal:
NPWP perusahaan (bukan personal)
SIUP/TDP aktif
Alamat fisik (bukan virtual office)
Izin khusus distributor telekomunikasi
3. Dokumen Lengkap:
Invoice dengan NPWP perusahaan
Manual book Bahasa Indonesia
Kartu garansi dengan stempel perusahaan
Kontak service center yang valid
Checklist #4-6: Spesifikasi Teknis
4. Spesifikasi Realistis:
Gain: 20-35dB (realistic)
Coverage: 100-500m² untuk consumer grade
Frequency bands: Support bands Indonesia
Power: Max 100mW untuk indoor
5. Komponen Quality:
Chipset: Qualcomm/Qorvo/known brand
Amplifier: Linear (bukan Class-D)
Filter: SAW/BAW filters ada
Antena: Branded (Taoglas, Pulse, dll)
6. Environmental Specs:
Temperature range: Sesuai lokasi instalasi
IP Rating: Minimal IP65 untuk outdoor
Certifications: Sesuai kebutuhan (ATEX jika perlu)
Checklist #7-10: Commercial & Support
7. Harga Realistis:
Tidak terlalu murah (red flag)
Breakdown biaya jelas
Termasuk instalasi/professional services
Biaya maintenance jelas
8. Support Structure:
Technical support tersedia
Service center ada
Response time jelas (<24 jam)
Sparepart tersedia
9. Warranty Real:
Maksimal 3 tahun (realistic)
Terms and conditions jelas
Exclusions disebutkan
Proses klaim mudah
10. References & Reputation:
Customer references bisa dihubungi
Company age >3 tahun
Online reputation baik
Tidak banyak complaint di internet
Score system:
8-10 checklist terpenuhi: AMAN
5-7 checklist: CAUTION
<5 checklist: HIGH RISK
Alternatif yang Lebih Baik dari Booster Murahan
Solusi 1: WiFi Calling Optimization
Untuk: Area dengan internet bagus tapi sinyal seluler lemah
Apa yang diperlukan:
Internet stabil (minimal 5 Mbps upload)
Router WiFi yang support QoS
HP yang support WiFi Calling
Cost:
Minimal: Upgrade router (Rp 500.000 – 2 juta)
Optimal: Enterprise WiFi system (Rp 5-15 juta)
Benefit:
Call quality lebih baik dari seluler
Tidak butuh izin khusus
No interference issues
Biaya operasional rendah
How-to: Aktifkan WiFi Calling di pengaturan HP.
Solusi 2: Operator Femtocell
Untuk: Area benar-benar no signal
Options:
Telkomsel Orbit: Rp 15-25 juta + monthly
Indosat BizCell: Rp 18-30 juta + monthly
XL Office Solution: Rp 20-35 juta + monthly
Benefit:
100% legal (dari operator langsung)
Support penuh dari operator
Quality guaranteed
Easy billing (bundle)
Kekurangan:
Locked ke 1 operator
Monthly fee ongoing
Solusi 3: Professional Site Survey
Sebelum beli apapun: Survey professional
Biaya: Rp 500.000 – Rp 5.000.000 (tergantung kompleksitas)
Apa yang didapat:
Signal mapping seluruh area
Recommendation tepat kebutuhan
Design system yang optimal
ROI analysis
Logic: Lebih baik habis Rp 2 juta untuk survey daripada Rp 10 juta untuk produk salah.
Solusi 4: Building Infrastructure Upgrade
Untuk: Gedung/bangunan baru atau renovasi
Integrasi dengan:
Structured cabling system
Electrical design
Building management system
Security system
Cost: 1-3% dari total biaya bangunan
Benefit jangka panjang:
Future-proof infrastructure
Integrated systems
Lower total cost of ownership
Higher property value
FAQ: Pertanyaan yang Paling Sering Salah Paham
1. Apakah booster sinyal murah di online shop efektif?
Jawab: Berdasarkan testing kami, 90% TIDAK efektif. Data:
Sample size: 45 produk dari Rp 1-5 juta
Effective rate: 10% (hanya 4-5 produk benar bekerja)
Performance average: 20-40% dari klaim
Lifetime average: 6-14 bulan
Red flags booster murah:
Klaim terlalu bagus (“dari 0 ke full”)
Harga terlalu murah untuk spesifikasi
Testimoni generic dan mirip
Tidak ada sertifikat SDPPI
Saran: Jika budget terbatas, lebih baik upgrade WiFi atau tunggu sampai bisa beli yang proper.
2. Bisakah booster sinyal bekerja di area sinyal nol?
Jawab: TIDAK, tidak mungkin secara teknis. Analogi:
Booster: Seperti microphone + speaker
Sinyal nol: Seperti ruangan sunyi senyap
Microphone tidak bisa menangkap suara yang tidak ada
Speaker tidak bisa mengeluarkan suara yang tidak ditangkap
Minimum signal untuk booster bekerja: -95 dBm (1-2 bar).
Jika sinyal < -100 dBm: Booster tidak akan membantu signifikan.
3. Bagaimana cara mengetahui booster saya ilegal?
Jawab: Cek dalam 5 menit:
Cari nomor sertifikat: Di box atau manual
Jika tidak ada: 95% ilegal
Jika ada: Cek di public.sdppi.id
Jika tidak valid: 100% ilegal
Jika valid tapi data tidak match: Kemungkinan sertifikat palsu/dicuri
Tanda fisik booster ilegal:
Tidak ada label SDPPI
Manual book English only
Garansi “internasional” tidak jelas
Tidak ada kontak service center Indonesia
4. Berapa harga realistis booster sinyal yang bagus?
Jawab: Range realistis 2025:
Consumer grade:
Basic (kamar/kosan): Rp 3-6 juta (asli)
Medium (rumah): Rp 6-12 juta
Advanced (rumah besar): Rp 12-20 juta
Professional grade:
Small office: Rp 20-40 juta
Medium office: Rp 40-100 juta
Large building: Rp 100-500 juta
Jika ditawarkan Rp 2 juta untuk coverage 500m²: 99% penipuan.
5. Apa risiko menggunakan booster ilegal?
Jawab: Risiko bertingkat:
Finansial: Uang hangus (tidak ada garansi)
Hukum: Denda hingga Rp 600 juta, pidana 6 tahun
Teknis: Mengganggu jaringan sekitar
Safety: Bisa sebabkan interference dengan peralatan lain
Reputasi: Dicap sebagai pengganggu jaringan
Kesimpulan: Knowledge is Power, Don’t Get Scammed
Booster sinyal HP adalah produk teknis yang kompleks, bukan magic box yang bisa menyelesaikan semua masalah sinyal. Industri ini dipenuhi dengan penipuan terstruktur yang memanfaatkan ketidaktahuan konsumen tentang teknologi dan regulasi.
3 Prinsip yang tidak bisa ditawar:
No free lunch in physics: Booster tidak bisa melawan hukum fisika. Tidak ada sinyal in = tidak ada sinyal out.
Legalitas non-negotiable: Produk tanpa SDPPI = ilegal = risiko denda Rp 600 juta.
Quality has cost: Booster berkualitas tidak mungkin murah. Harga realistis = kualitas realistis.
Pertanyaan terakhir sebelum Anda membeli: Apakah Anda lebih memilih menghemat Rp 2-3 juta sekarang dengan risiko kehilangan Rp 10-20 juta (plus potensi denda dan masalah hukum), atau menginvestasikan pada solusi yang benar, legal, dan efektif?
Ingat: Penjual booster palsu akan menghilang ketika ada masalah. Distributor resmi akan bertanggung jawab selama masa garansi. Pilihannya antara ketenangan pikiran dan kepastian hukum vs risiko dan ketidakpastian.
Knowledge is power. Sekarang Anda tahu faktanya. Gunakan pengetahuan ini untuk membuat keputusan yang tepat, bukan berdasarkan klaim marketing yang terlalu bagus untuk menjadi kenyataan.
Baca juga : Penguat Sinyal HP Pabrik Solusi Mission-Critical untuk Industri 4.0
Konsultasi Gratis Pemasangan & Pemeliharaan Penguat Sinyal Hp
Bagi Anda yang tertarik untuk menggunakan jasa pasang penguat sinyal hp dari Repeater Sinyal Hp atau mendapatkan layanan pemeliharaan, maka jangan ragu untuk menghubungi kontak layanan kami melalui:
Email : irana@picotel.co.id
WA/Telp. : 0811-1134-690
Melalui kontak layanan tersebut, Anda dapat melakukan konsultasi secara GRATIS dengan tim teknisi kami. Sehingga, pemasangan penguat sinyal hp dapat sesuai dengan permintaan dan spesifikasi yang Anda inginkan.
Selain itu, kami juga memberikan layanan GARANSI selama 1 tahun dan berlaku setelah penguat sinyal hp terpasang, kecuali saat kondisi force majeure. Kami juga menjamin pengerjaan pemasangan penguat sinyal hp akan berlangsung dengan akurat dan tepat waktu sesuai kesepakatan.

